
Rang Mudo Dharmasraya Sukses Jadi Duta Budaya Minang Sumbar
Dharmasraya,- Duta budaya “Rang Mudo†kabupaten Dharmasraya, Andre Caniago (22) sukses menjadi Duta Budaya propinsi Sumatera Barat (Sumbar), setelah mengikuti serangkaian seleksi “Pemilihan Duta Budaya Minang Sumatera Barat†yang berlangsung selama empat hari, dari 16 s/d. 19 Mei 2017 di Grand Zuri Hotel, Padang.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat, dalam kerangka melestarikan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui kegiatan ini diharapkan akan lahir generasi muda yang memahami dan mencintai adat istiadatnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kabupaten Dharmasraya, Sutan Hendri, S.Ikom melaui Kabid. Kebudayaan, Elvi Jasri, S.Pd, M.Si di ruang kerjanya, Senin (22/5) menuturkan, Andre Caniago adalah duta budaya Dharmasraya, yang disebut dengan istilah “Rang Mudoâ€, berdasarkan seleksi yang diadakan Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya pada 30 April yang lampau.
Ia menambahkan, dalam ajang sejenis tingkat propinsi Sumatera Barat, mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang itu terpilih sebagai “Duta Budaya Minang Sumbar†setelah menyisihkan lima dominasi lainnya dari kabupaten Solok, Solok Selatan, Mentawai, 50 Kota, Sijunjung dan Kota Padang.
Masih menurut Elvi, rang mudo Dharmasraya tersebut memang multi talenta. Selain menguasai keterampilan “Pasambahan†dan berpantun, putra Pulau Punjung itu juga mahir dalam membaca Al-Quran, berdendang, silat dan randai.
Pada kesempatan lain, Andre menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Dharmasraya yang telah memberikan kepercayaan padanya.
“Saya bersyukur dan berterima kasih pada jajaran Pemerintah Dharmasraya atas kepercayaan iniâ€, ungkapnya.
Andre mengaku sangat senang mengikuti ajang itu, karena selain mendapatkan teman baru, juga saling berbagi pengalaman dengan peserta lain. Apalagi keakraban dan solidaritas yang terbangun selama seleksi, menambah kebahagiaan di hatinya.
Ia menambahkan, sebagai duta budaya Sumbar, ia akan berkoordinasi dengan rekan-rekan dari kabupaten/kota lain untuk mensosialisasikan nilai-nilai budaya Minangkabau. Tujuannya adalah untuk mengembalikan dan mengimplementasikan nilai “Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-ABK) di kalangan generasi muda Minang Sumbar.
Sebagai rang mudo Dharmasraya, ia akan bersosialisasi ke sekolah-sekolah dalam kerangka memperkenalkan budaya asli Dharmasraya, antara lain mengenalkan lambang Dharmasraya “Tau jo Nan Ampekâ€, dan mempromosikan aneka kesenian tradisional, seperti randai dan silek. Selanjutnya, putra dari pasutri Ajarudin dan Wirnita itu, berusaha menjadi teladan bagi masyarakat dalam bertingkah laku, sesuai tuntutan adat Minangkabau.
“Selain mempromosikan nilai-nilai budaya, seorang duta budaya juga dituntut menjadi figur sebagai cerminan karakter orang Minang sejatinya, jelasnya.
Duta Budaya "Rang Mudo" Dharmasraya dinobatkan sebagai Duta Budaya Minang Sumbar, dalam ajang Pemilihan Duta Budaya Minang Sumbar di Grand Zuri Hotel Padang yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Propinsi Sumatera barat selama empat hari, pada 16 s/d. 19 Mei 2017.